Friday, July 1, 2011

Untuk Apa Gelisah?

Bismillahirrahmanirrahim....
Assalamualaikum wbt...
Semoga tulisan kali ini jauh daripada mengguriskan hati siapa-siapa... Cukup serik untuk sekali tulisan mengguriskan hati orang (walhal selame nie wat slamber je kan...) Cukup dengan pengajaran yang diberi.

Sesekaali, melihat 'berita-berita terkini' membuatkan aku...diterpa kegelisahan yang mendalam... Selalu kupesan pada diri ini... Jangan gelisah sayangku... Semua itu milik Allah, pasrahkan pada DIA kelak DIA tidak akan menghampakanmu, bahkan sentiasa mengurniakan yang terbaik untuk setiap gerakmu dan setiap langkahmu penuh redha-Nya...

Masalah jiwa pink yang menyerang memang masalah kronik... Bak kate 'Izzati Mar'e.. Memang tak dinafikan... Baik perempuan atau lelaki yang terkena virus nie, memang lah kronik. Sekali ujian datang menggugah, haaaa mase tue mungkin baru sedar....

Begitu juga aku... Aku sentiasa memujuk diri, agar menyerahkan segalanya pada Yang Esa... Kerana aku takkan pernah punya kelebihan mengetahui sesuatu tanpa izin-Mu ya Rabb... Aku sedar, terkadang, jauh ku tersasar, namun hanya ampun dan rahmat-Mu yang kuharap untuk menempuh hari-hari mendatang. Terlintas di fikiranku, sempatkah diri ini menjejakkan kaki menjengah barang sesaat ke rumah-Mu sebelum ajal menjemputku? Harapan hati ini, ingin sekali menunaikan rukun Islam kelima itu, sama ada seorang, atau bersama ibu bapa, atau bersama suami. (Suami??? Bilekah???)

Mengalir lesu air mata memikirkan kekhilafan diri ini. Berulang kali cuba kutahan, namun aku tidak mampu. Dan aku bersyukur, kala aku hampir tersasar lebih jauh, KAU hantarkan seorang dia untuk menegur salahku. Berulang kali aku cuba untuk kuat dalam lemah dan degilku. Dia seorang yang sabar untuk memberi teguran buat hati yang keras ini, walaupun aku tidak memandangnya saat dia berbicara. Maaf, bukan niatku untuk menutup pintu hati ini, tapi aku mengumpul kekuatan untuk ikhlas menerima segala teguran dan membuang sikap-sikap yang tidak sepatutnya...

Namun, hati ini acapkali sering dugugah gelisah kebelakangan ini.... Seperti ada sesuatu yang sedang berlaku, tetapi dirahsiakan... Betulkah perasaan ini? Atau...hanya sekadar perasaan... Aku pun bingung... Namun, aku terus pujuk dan pujuk sekeping hati ini, agar terus kuat menerima apa pun ujian. Sering kubelai hati ini mengingatkan, andai manusia melupakan kita, mengecewakan kita, menghina kita, memulaukan kita, ingatlah Asyrafiah... Allah tetap ada dari dulu hingga selamanya... Jangan bergantung kepada makhluk-Nya tetapi tetaplah pada ad-din Islam...

Ya Allah, tampak macam laju je menaip, mudah menulis, mudah menuturkan tapi untuk melaksanakannya, sakitnya... Hanya Allah yang tahu.... Saya baru belajar, pengaplikasian ikhlas dalam hidup. Memang sangat susah awalnya, tetapi bile dah dilakukan, alhamdulillah, saya mampu rasai ketenangan itu... Namun, banyak lagi 'silibus' kat 'sekolah kehidupan' nie yang xhabis lagi saya pelajari, saya hadami sehadam-hadamnya... Dan...saya banyak belajar silibus itu melalui kesakitan.... Dalam kesakitan dan ujian yang diberi, mampu menguatkan saya, walaupun terkadang langkah ini longlai, hati ini berderai, semangat terburai dan air mata terurai.... Sedaya-upaya kuseka dari ia terus membasahi pipi dan jiwa...

Ya Allah, ingatkan aku bahawa tiada zat yang kekal di dunia ini melainkan-Mu Ya Rabb... Tiada tempat bergantung yang terbaik melainkan-Mu ya Rabb... Tiada teguran terhalus melainkan dengan keiizinan-Mu disampaikan kepada hamba-mu yang terpilih untuk menegur khilafku... Aku...kadang tersungkur lemah dalam perjalananku... Pelbagai ujian Kau berikan, bukan untuk melemahkanku, malah menguatkanku. Malah, mendidikku menjadi perepmpuan yang berani, berupaya untuk tega kan hati dalam situasi tertentu, mampu mempertahankan apa yang menjadi peganganku.... Ya Allah...kuatkan hati ini... Aku benar-benar mengharap bantuan-Mu ya Rabb... Cintakanlah aku pada kematianku melebihi cintaku kepada makhluk-Mu... Agar aku mampu untuk berusaha beribadah seolah-olah esok hari terakhirku dan tidak mengabaikan dunia realiti...

Blog ini tempat aku meluah, walau bukan segalanya di sini. Blog ini bukan tempat bagiku berbicara tetapi meluahkan isi hati yang kupendam dalam diam, tinta pemikiranku yang lama tidak ku asah menjadi tajam. Namun terkadang, hati dan emosi tak kurang peranan dalam menghidupkan tulisanku ini...

Kali ini, inginku berkongsi lirik 'Segenggam Tabah' by In Team... Sangat memberikan maksud yang mendalam buat diri yang sering alpa ini... Semoga bersama kita ambil manfaatnya! Wassalam ^__^

Bertali arus dugaan tiba
Menakung sebak airmata
Namun tak pernah pun setitis
Gugur berderai di pipi
Tidak ditempah hidup sengsara
Suratan nasib yang melanda
Menongkah badai bergelora
Diredah bersendirian

Bagaikan camar pulang senja
Patah sayapnya tetap terbang jua
Sekadar secicip rezeki
Buat yang sedang rindu menanti
Segenggam tabah dipertahankan
Buat bekalan di perjalanan
Kau bebat luka yang berdarah
Kau balut hati yang calar

Telah tertulis suratan nasibmu
Derita buatmu ada hikmahnya
Terlukis senyum di bibir lesu
Tak siapa tahu hatimu
Biarpun keruh air di hulu
Mungkinkah jernih di muara
Biarpun jenuh hidup dipalu
Pasti bertemu tenangnya



No comments:

Post a Comment